Sebagai umat muslim, kita diberi hadiah yang amat besar dari Allah SWt berupa Al-Qur’an dan Hadits untuk dijadikan acuan dalam kehidupan ini. Segala yang perlu kita ketahui sudah tertulis dengan jelas di dalam Al-Qur’an, dan jika kita merasa belum mengerti benar, kita bisa mempelajarinya lebih jauh lewat Hadits. Beberapa kisah yang saat ini dekat dengan kita adalah tentang para rasul ulul azmi, yaitu rasul-rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran hati dalam menghadapi cobaan serta ujian dari Allah SWT.
Para rasul yang masuk ke dalam jajaran ulul azmi adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW. Rasul-rasul tersebut memiliki sifat yang benar atau jujur, dapat dipercaya, menyampaikan perintah dan larangan, serta cerdas. Adapun tauladan yang dapat kita tiru dari para Rasul ulul azmi ada berbagai macam, seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa para rasul memiliki sifat utama, maka berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing dari sifat rasul.
- Benar (Shiddiq)
Seorang rasul diberi kelebihan oleh Allah SWT berupa sifat jujur yang akan membuat para rasul terutama yang bergelar ulul azmi untuk dapat menyampaikan apa yang Allah SWT kehendaki kepada kita hambanya dengan sebaik-baiknya. Para rasul tidak akan mengurangi atau menambahi apa yang Allah SWT sampaikan lewat mereka, karena para rasul mustahil untuk berbohong. Sifat jujur ini sangat bagus untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah agar orang lain lebih mempercayai apa yang kita ucapkan, karena tidak ada kebohongan di dalam setiap kalimat yang keluar dari mulut kita.
- Dapat Dipercaya (Amanah)
Para rasul tentu saja memiliki sifat wajib berupa dapat dipercaya, karena apabila mustahil bagi para rasul untuk mengingkari apa yang sudah mereka ucapkan. Misalnya ketika ada seseorang yang menitipkan barang kepada para rasul, maka para rasul sudah pasti akan menjaga barang tersebut dengan baik. Tidak akan pernah rasul-rasul untuk menelantarkan begitu saja apa yang sudah diamanahkan kepada mereka, dan oleh sebab itu maka hal tersebut pula yang akan menjadi nilai tambah bagi kepercayaan umat kepada para rasul.
Sifat ini dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, yang makin hari makin banyak pula orang yang tidak dapat dipercaya. Dengan terus menjaga kepercayaan orang-orang disekitar, maka lingkungan pun akan memberikan kita hak untuk bisa menjalin rasa solidaritas yang lebih tinggi dengan mereka.
- Menyampaikan (Tabligh)
Sifat selanjutnya yang wajib kita teladani dari para rasul adalah menyampaikan. Penyampaian ini sendiri bermakna positif, sebab memberitahu mana yang baik dan mana yang tidak tanpa perlu terlihat menggurui tentu perlu kita terapkan dalam hidup bermasyarakat. Para rasul dahulu adalah orang-orang yang akan menyampaikan dengan jujur dan tegas apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Hal tersebut membuat rasul-rasul terutama para rasul ulul azmi menjadi begitu dicintai oleh para pengikutnya.
- Cerdas (Fathonah)
Sifat terakhir dari para rasul yang wajib adalah cerdas. Mustahil bagi para rasul untuk tidak memiliki kecerdasan sebab mereka mengemban berita dari Allah SWT tentang bagaimana menjalani hidup sebagai contoh bagi kaumnya masing-masing. Sudah pasti para rasul memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata manusia normal, dan ini harus kita terapkan dalam kehidupan masa kini agar terhindar dari belenggu kebodohan serta kesesatan yang belakangan banyak beredar luas di masyarakat.
Tulisan diatas adalah sifat-sifat dari para rasul yang harus kita jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari masyarakat sosial yang saling membutuhkan. Para rasul terutama para rasul ulul azmi sudah memberikan contoh tentang bagaimana dan apa yang wajib kita lakukan agar bisa menjalani hidup dengan baik, sehingga kita nanti bisa masuk ke dalam jajaran penghuni surga milik Allah SWT, wallahu a’lam bishawab.